Tariini banyak digemari oleh masyarakat Minangkabau karena sangat energik, bersemangat , atraktif, dinamis tanah serta tidak monoton. Gerakan dalam tari piring dilakukan dengan cepat. Para penari memegang piring di telapak tangan mereka. Terkadang piring tersebut dilempar ke udara atau dihempaskan ke tanah, kemudian diinjak dengan kaki. Ilustrasi penari menampilkan sebuah tari tradisional. Foto PixabayFenomena seni tari tunggal bukan merupakan hal yang asing bagi masyarakat Indonesia. Tari tunggal adalah tari yang dalam pementasannya dibawakan oleh seorang penari. Tari tunggal lebih menampilkan ekspresi yang dibawakan tunggal dapat dibawakan oleh seorang penari pria maupun wanita. Mengutip buku Seni Budaya untuk SMA Kelas XI karangan Harry Sulastianto dkk 2006 41, tari tunggal dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaituIni adalah tari yang dibawakan oleh seorang penari untuk kebutuhan upacara. Contohnya Tarian Sang Hyang Jaran, Tarian Sang Hyang Lelipi, dan Tarian Sang Hyang Dedari2. Tari tunggal tradisionalTarian ini dibawakan oleh penari tunggal yang menarikan tarian daerah atau etnis tertentu dan bertujuan sebagai tontonan. Contohnya Tari Golek Gaya Yogyakarta, Tari Wayang Sunda, dan Tari Topeng Tari tunggal kreasi baruTarian ini dibawakan oleh seorang penari yang membawakan karya koreografer yang diketahui nama penciptanya. Koreografer tarian ini memiliki ciri khas tertentu. Contohnya adalah Tari Kebyar Terompong ciptaan I Mario dari Bali, Tari-Tari Putri karya R. Tjetje Sumantri dari Jawa Barat, dan Tari Jaipong karya Gugum apa saja unsur-unsur yang termuat di dalam tari tunggal? Apa perananan tari tunggal yang hingga kini masih eksis di kalangan masyarakat? Simak uraian lengkapnya berikut harus menguasai unsur estetis tari tunggal agar tarian yang dibawakan lebih hidup. Foto PixabayUnsur Estetis Tari TunggalDirangkum berdasarkan buku Pasti Bisa Peringkat 1 Rangkuman Pelajaran SMP Kelas 2 oleh Tini Rustini, dkk 2011 399, unsur estetis tari tunggal dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu unsur dasar dan unsur pokok. Adapun berbagai unsur dasar tari tunggal, yaituGerak, merupakan bahasa atau pengucapan yang diungkapkan seorang penari. Gerak yang dimaksud adalah gerak badaniah seperti tangan, kepala, dan memiliki fungsi sebagai pendukung gerakan, pengatur gerak, penguat ungkapan gerak, dan pemberi ilham pada setiap gerakan yang dilakukan penggunaan ruang dalam tari tunggal harus sesuai dengan kebutuhan gerak. Terdapat berbagai jenis dan penggunaan ruang, yaitu ruang sempit, ruang sedang, dan ruang lahirnya gerak dalam tari tentunya harus didukung oleh penggunaan tenaga yang cukup lincah sesuai dengan dalam sebuah tarian digunakan untuk pengaturan dinamika unsur dasar yang harus dikuasai oleh penari, terdapat unsur pokok yang tidak kalah penting agar tari tunggal terlihat semakin hidup. Unsur pokok dalam tari tunggal di antaranya meliputiWiraga, yaitu kemampuan penari dalam membawakan tarian secara keseluruhan. Wirama, yaitu kemampuan penari secara musikal dalam membawakan tarian yang selaras dengan musik yang mengiringinya. Wirasa, yaitu kemampuan penari dalam mengekspresikan tarian sesuai dengan konteks serta karakter tarian yang tunggal merupakan seni mengekspresikan perasaan terdalam yang dialami manusia. Foto PixabayPeranan Tari TunggalSaat ini, tari tunggal masih banyak digemari oleh sebagian masyarakat. Tari tunggal dapat digunakan sebagai hobi, hiburan, tontonan, hingga masuk ke dalam salah satu materi pembelajaran di bangku tari tunggal sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu, yang terus berkembang dan diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Melalui tari tunggal, banyak nilai kehidupan positif yang dapat diambil manfaatnya bagi manusia, baik secara pribadi maupun tunggal dapat diperlihatkan sebagai sebuah makna kehidupan, karena mampu mengekspresikan perasaan-perasaan terdalam saja tiga macam tari tunggal?Apa yang dimaksud dengan tari tunggal kreasi baru?Apa fungsi irama sebagai unsur dasar tari tunggal?
Pakarseni tari Bali I Made Bandem pada awal tahun 1980-an pernah menggolongkan tari-tarian Bali tersebut; antara lain yang tergolong ke dalam wali misalnya Berutuk, Sang Hyang Dedari, Rejang dan Baris Gede, bebali antara lain ialah Gambuh, Topeng Pajegan, dan Wayang Wong, sedangkan balih-balihan antara lain ialah Legong, Parwa, Arja,
Tari kreasi adalah salah satu bagian dari perkembangan seni tari yang terus mengalami perubahan mengikuti perkembangan zaman. Perubahan seni tari termasuk tari kreasi juga terkait dengan perkembangan kehidupan masyarakat yang tak pernah berhenti, tidak terputus satu sama lain, melainkan saling berkesinambungan. Dalam semangat yang sama, tari kreasi juga hadir sebagai tari yang memiliki kebebasan serta dipengaruhi oleh perkembangan zaman serta interaksi antarruang dengan daerah-daerah lain. Lalu sebetulnya apa itu tari kreasi? Apa saja contohnya? Bagaimana konsepnya? Apa saja keunikannya? Berikut adalah berbagai uraian dan penjelasan mengenai tari kreasi. Pengertian tari kreasi adalah jenis tari yang koreografi nya masih bertolak pada tari tradisional atau pengembangan dari pola-pola tari yang sudah ada Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 78. Pada awalnya, tari kreasi merupakan pengembangan dari tari rakyat dan tari klasik semata. Namun, selanjutnya tari kreasi baru muncul pula karena adanya panduan gerak dari berbagai daerah atau dengan masuknya gerak tari dari negara lain, dikembangkan dengan unsur tradisi yang ada dan iringan musik yang bervariasi. Tari kreasi mempunyai bentuk mengekspresikan artistik yang bersifat individual dan lebih menekankan pada ekspresi dan estetika dari pertunjukannya. Terbentuknya tari kreasi karena dipengaruhi oleh gaya tari daerah lain atau negara lain maupun hasil kreativitas penciptanya. Contoh Tari Kreasi Beberapa contoh tarian yang termasuk pada tari kreasi adalah Tari Gebyar Trompong, Tari Oleg Tambulilingan, Tari Manuk Rawa Bali, Tari Karonsih Jawa tengah, Tari Kipas, dan Tari Mainang Pulo Kampu Sumatra. Jenis Tari Menurut jenisnya, secara umum tari digolongkan menjadi tiga, yaitu Tari Rakyat Tari yang berkembang di lingkungan masyarakat lokal, hidup dan berkembang secara turun temurun. Tari Klasik Tari yang berkembang di keraton. Tari ini memiliki pakem-pakem tertentu dan nilai-nilai estetis yang tinggi. Tari Kreasi Baru Tari yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman, namun pada dasarnya tidak menghilangkan nilai-nilai tradisi itu sendiri. Sementara itu, tari kreasi juga dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yang akan dipaparkan pada pemaparan di bawah ini. Jenis Tari Kreasi Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tari kreasi dari berbagai daerah tentunya memiliki keragaman dan keunikan yang berbeda dengan kawasan lainnya. Perkembangan seni, termasuk seni tari terus terjadi secara alami dan sesuai dengan tuntutan zaman. Oleh karena itu, muncul keragaman seni tari baik di Nusantara maupun di luar Nusantara mancanegara. Terdapat beberapa tari yang masih berpegang teguh pada nilai-nilai tradisi, ada pula yang mengusung modernitas sepenuhnya. Oleh karena itu, jenis tari kreasi dapat digolongkan menjadi dua yaitu tari kreasi berpolakan tradisi dan tari kreasi baru yang tidak berpolakan tradisi nontradisi. Tari kreasi berpolakan tradisi Tari kreasi berpolakan tradisi adalah tari kreasi yang dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi baik dalam koreografi , musik/karawitan, tata busana dan rias, maupun tata teknik pentasnya, tanpa menghilangkan esensi tradisinya Tim Kemidkbud, 2017, hlm. 79. Salah satu contoh tari kreasi baru yang berpolakan tradisi adalah tari Nandak Gojek dari Betawi yang merupakan pengembangan gerak tari Topeng Betawi dengan iringan musik gamelan topeng dan properti tari, yaitu payung. Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi nontradisi Tari kreasi baru nontradisi adalah tari kreasi yang garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal koreografi , musik, rias, dan busana maupun tata teknik pentasnya. Salah satu tari kreasi baru nontradisi, yaitu tari kontemporer. Keunikan Gerak Tari Kreasi Tari kreasi mengalami perkembangan dari pola-pola tarian nusantara yang telah ada. Susunan tari kreasi tidak terikat pada pola gerak dan aturan yang baku. Koreografi dan teknik gerak tari kreasi dapat menyesuaikan pada keadaan yang saat ini sedang tren. Selain itu, kita juga dapat mengambil inspirasi dari berbagai tari tradisi atau tari kreasi lain yang telah dikembangkan. Berikut adalah beberapa di antaranya. 1. Tari Gegot Tari Gegot merupakan tari Betawi yang diciptakan oleh Entong Sukirman dan Kartini Kisam pada tahun 1976. Tarian Gegot adalah tari yang menggambarkan kehidupan para remaja putri Betawi yang sedang bersenda gurau dalam menjalankan masa remajanya, canda dan tawa mewarnai kehidupannya. Ide garapan tarian ini berangkat dari karakter topeng, panji dan jingga, di mana dua karakter tersebut mewakili kehidupan keseharian manusia dari dua karakter tersebut. Oleh karena itu dapat disimpulkan menjadi bentuk tari pergaulan dan gerak canda dapat diartikan sebagai kebersamaan. Iringan Tari Gegot adalah musik Topeng Betawi, yaitu kendang, gong, kempul, kenong tiga, kenceng, kecrek, serta rebab. Tari sebagai pertunjukan theat ri cal dance. Tari jenis ini adalah tari yang disusun sengaja untuk diperton tonkan. Oleh karena itu, dalam penyajiannya meng uta ma kan segi artistiknya, peng garapan koreografi yang baik, serta tema dan tujuan yang jelas. 2. Tari Ronggeng Blantek Tari Ronggeng Blantek diciptakan pada tahun 1985 oleh Wiwiek Widyastuti. Tari Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru yang diangkat dari teater Betawi, yaitu Topeng Blantek, di mana dalam memulai sebuah pertunjukan topeng biasanya sebagai pembuka diawali dengan sebuah pertunjukan tari yang disebut Ronggeng Blantek. Dalam perkembangannya, tarian ini menjadi tarian lepas dan banyak diminati oleh masyarakat sebagai tari bentuk dan pertunjukan pada acara dalam penyambutan tamu. 3. Tari Loliyana Tari Loliyana adalah tari kreasi yang berasal dari Maluku. Pertunjukan tari Loliyana berdasarkan pada tradisi masyarakat Kepulauan Teon Nila Serua. Tari Loliyana berasal dari Upacara Panen Lola sehingga disebut tari Panen Lola. Tari Loliyana berasal dari kata Lola, yaitu pekerjaan mengumpulkan hasil laut. Proses panen lola diawali dengan pesta rakyat mengelilingi api unggun dari malam hingga subuh, dilanjutkan dengan syukuran dan doa kepada Yang Maha Kuasa demi keberhasilan panen yang akan dilaksanakan. 4. Tari Saman Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adatnya. Syair dalam tarian saman menggunakan bahasa Gayo. Selain itu, biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo Aceh Tenggara. Tari saman ditetapkan UNESCO sebagai daftar refresentatif budaya warisan manusia dalam sidang ke 6 komite antarpemerintah untuk perlindungan warisan budaya UNESCO di Bali, 24 November 2011. Unsur Pendukung Tari Kreasi Unsur pendukung menjadi sangat penting bagi seorang koreografer serta penari dalam menyampaikan makna yang terdapat pada sebuah tarian. Secara garis besar, unsur-unsur tari dapat dikelompokkan menjadi lima aspek, yaitu iringan tari, properti tari, tata rias, dan busana tari, tempat pentas, serta tata lampu dan tata suara. Unsur-unsur pendukung dalam tari antara lain adalah iringan musik, tata busana kostum, tata rias, tempat, tata lampu, dan tata suara sound. Berikut adalah penjelasan lengkap dari masing-masing unsur pendukung dalam tari. 1. Iringan Musik Musik dan tari merupakan pasangan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Keberadaan musik di dalam tari memiliki tiga aspek dasar yang kaitannya dengan tubuh dan kepribadian manusia, yaitu melodi, ritme, dan dramatik. Ketiga aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut Sumber melodi dapat kita ketahui rangkaian nadanada, Ritme adalah degupan dari musik yang sering ditandai dengan aksen/tekanan yang diulang-ulang secara teratur, dan Dramatik, yaitu suara-suara yang dapat memberikan suasana tertentu. Salah satu contoh yaitu Tari Uncul yang diiringi musik sampyong. Musik sampyong terbuat dari bambu. 2. Properti Tari Properti merupakan semua peralatan yang digunakan untuk pementasan tari. Properti tari pada dasarnya dapat digunakan untuk memberikan keindahan bentuk pada pertunjukan tari agar garapan tari akan terlihat lebih sempurna. Penggunaan properti tari harus mempertimbangkan jenis, fungsi, dan ketepatan dalam menggunakan properti tari dengan baik dan benar. Hal ini dikarenakan dalam penggunaan properti tari perlu penguasaan dan keterampilan dari seorang penari. Properti tari yang umumnya digunakan antara lain selendang, tongkat, keris, payung, piring, panah, pohon-pohonan, dan sebagainya. 3. Tata Rias dan Busana Tari Kreasi Busana kostum dan tata rias pada seni tari adalah sarana pembantu yang berperan mendukung pertunjukan tari. Busana pada seni tari biasanya melibatkan aksesori pula. Busana dan tata rias hanyalah sarana pembantu tari. Tata busana atau pakaian adalah segala sesuatu yang dikenakan atau melekat dengan seorang penari. Busana penari merupakan sarana pembantu yang berperan mendukung perwujudan tari. Busana tari dapat dikelompokkan ke dalam lima bagian, yaitu pakaian dasar; pakaian kaki atau sepatu; pakaian tubuh; pakaian kepala; dan perlengkapan-perlengkapan. 4. Tempat Pentas Suatu seni pertunjukan selalu memerlukan tempat atau ruangan guna menyelenggarakan pertunjukan itu sendiri. Di Indonesia, kita dapat mengenal bentuk-bentuk tempat pertunjukan pentas, seperti lapangan terbuka atau arena terbuka, di pendapa dan bentuk panggung proscenium. Pada tempat terbuka, kita dapat menyaksikan pertunjukanpertunjukan tari yang diselenggarakan di halaman. Pertunjukan tari tradisional di lingkungan rakyat sering dipergelarkan di lapangan terbuka. Sementar itu, dalam kalangan bangsawan, pertunjukan kesenian sering diadakan di pendapa, yaitu suatu bangunan yang berbentuk joglo dan bertiang pokok empat, tanpa penutup pada sisi-sisinya. Sedangkan panggung proscenium penonton hanya dapat melihat dari sisi depan saja. 5. Tata Lampu dan Tata Suara Sarana dan prasarana yang ideal bagi sebuah pertunjukan tari adalah jika gedung pertunjukan telah dilengkapi dengan peralatan yang menunjang menyelenggarakan pertunjukan, khususnya tata lampu lighting dan tata suara sound system. Tata lampu dan tata suara sebagai unsur pelengkap sajian tari yang berfungsi untuk kesuksesan pergelaran. Sebuah penataan lampu dapat dikatakan berhasil jika dapat memberikan kontribusi terhadap objek-objek yang ada di dalam pentas, sehingga semua yang ada di pentas nampak hidup dan mendukung sajian tari. Dalam penataan suara, dapat dikatakan berhasil jika dapat menjadi jembatan komunikasi antara pertunjukan dengan penontonnya. Artinya, penonton bisa mendengar dengan baik dan jelas tanpa gangguan apa pun sehingga terasa nyaman. Konsep Karya Tari Kreasi Karya tari adalah sebuah produk dari masyarakat. Dalam karya tari akan tercermin budaya masyarakat penyangganya. Berbagai tari tentunya sudah kita tonton, ada tari nelayan, tari tani, tari berburu, dan tari metik teh. Dari pengamatan itu kita sudah bisa menduga, bahwa tari nelayan terlahir dari masyarakat pelaut dan tari tani lahir dari masyarakat petani. Tari tersebut tercipta oleh para seniman dengan stimulus lingkungan sekitarnya, sehingga mendorong untuk meniru gerak-gerak alami, selanjutnya diolah dengan digayakan’ untuk menjadi sebuah tari. Dari pengamatan terhadap tari ini, kita dapat memahami bahwa tari tercipta karena berbagai asal stimulus penglihatan, pendengaran, perasaan yang tercurahkan dalam bentuk tari dengan konsep peniruan terhadap perilaku alam, manusia, dan binatang; perwujudan tokoh cerita; dan mengacu lagu atau guru lagu. Apakah ada stimulus atau sumber lain dari seni tari? Tentunya ya, ada. Seni adalah produk budaya yang membiaskan realita sehingga menjadi karya yang unik dan tidak hanya menjadi angin lalu saja. Suatu pemandangan indah tidak dapat disebut karya seni karena tidak ada seseorang yang membiaskannya menjadi produk seni. Teknik Berkarya Tari Kreasi Jika kita perhatikan, teknik dan proses gerak tari tradisional bermacam-macam. Boleh jadi teknik gerak dan prosesnya sama tetapi memiliki istilah berbeda, tetapi mungkin juga ada yang sama dalam teknik dan prosesnya serta memiliki istilah yang sama. Pemahaman dan pengalaman terhadap teknik gerak tari kreasi adalah dasar untuk mengeksplorasi macam teknik gerak yang dapat dirangkai menjadi sebuah tarian. Prosedur Merangkai Gerak Tari Kreasi Sebetulnya, dari pengalaman sebelumnya yang telah kita lakukan secara naluriah, kita akan mampu membuat sebuah karya tari yang secara otomatis mengikuti langkah dan kaidah proses penciptaan tari. Menurut Hawkins 2003, dalam Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 112 dalam bukunya yang berjudul Creating through the Dance, prosedur merangkai gerak tari kreasi adalah sebagai berikut. Eksplorasi, yaitu pengalaman melakukan penjajakan gerak, untuk menghasilkan teknik gerak. Pada kegiatan ini kamu dipersilakan untuk berimajinasi dan melakukan penafsiran gerak terhadap apa yang telah dilihat dan didengar. Kamu dapat bebas bergerak mengikuti kata hati, mengikuti imajinasi/daya hayal, dan menafsirkannya ke dalam bentuk gerak. Improvisasi,yaitu pengalaman secara spontanitas mencoba atau mencari kemungkinan teknik gerak yang telah diperoleh pada waktu eksplorasi. Dari setiap teknik gerak yang dihasilkan pada waktu eksplorasi/pencarian gerak, selanjutnya dikembangkan dari aspek tenaga, ruang, dan waktu sehingga menghasilkan teknik gerak yang sangat banyak. Evaluasi,yaitu pengalaman untuk menilai dan menyeleksi teknik gerak yang telah dihasilkan pada tahap improvisasi. Dalam kegiatan ini kalian mulai menyeleksi dengan cara membuat teknik gerak yang tidak sesuai dan memilih teknik gerak yang sesuai dengan gagasannya. Hasil inilah yang akan digarap oleh kalian pada tahap komposisi tari. Komposisi,yaitu tujuan akhir mencari gerak untuk selanjutnya membentuk tari dari gerak yang kamu temukan. Fungsi Tari Apakah tari kreasi atau tari secara umum memiliki fungsi? Menurut Soedarsono 1998 dalam Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 119, fungsi tari adalah Sebagai upacara, Banyak tari yang digunakan untuk menjadi salah satu ritual dari suatu upacara kepercayaan maupun adat istiadat setempat. Sebagai hiburan hasil dari ekspresi diri, Tari dapat berfungsi sebagai hiburan pribadi memiliki ciri gerak yang spontan. Berfungsi sebagai penyajian estetis, Tari yang berfungsi sebagai penyajian estetis adalah tari yang disiapkan untuk dipertunjukkan kepada penonton. Nilai Estetis Tari Kreasi Nilai estetis atau estetika adalah nilai keindahan yang terdapat dalam karya seni. Seni tari sebagai salah satu bagian dari seni tentunya juga memiliki nilai estetis sebagai kriteria untuk menilai keindahan gerak. Nilai estetis seni tari dapat dibagi menjadi tiga macam, yakni wiraga, wirama, dan wirasa. Wiraga, digunakan untuk menilai kompetensi menari, meliputi keterampilan menari, hafal terhadap gerakan, ketuntasan gerak, dan keindahan gerak. Wirama, dapat digunakan untuk menilai kesesuaian dan keserasian gerak dengan irama iringan, kesesuaian dan keserasian gerak dengan tempo. Wirasa, untuk menilai kesesuaian gerak dengan tema tari yang terlihat dalam cara kamu memberikan penjiwaan terhadap tari. Tari Kreasi Berdasarkan Iringan Seperti kita ketahui bahwa pada seni tari sangat berhubungan dengan musik. Bagaimanapun juga, apabila musik diperdengarkan maka besar kemungkinan ide gerak tari akan dipengaruhi oleh musik. Masuknya iringan musik akan menambah semangat baru bagi sebuah pertunjukan tari. Musik iringan tari dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni Musik Internal Musik internal adalah musik atau bunyi-bunyian yang berasal dari anggota tubuh, yaitu tepukan tangan atau tepukan ke anggota tubuh, jentikan jari, dan hentakan kaki ke tanah. Contoh Tari Saman Aceh, Kecak Bali Musik Eksternal Musik eksternal adalah bunyi-bunyian atau suara yang berasal dari alat musik atau instrumen, yaitu gamelan. Keyboard, kendang, dan angklung. Contoh Tari Kandagan Jabar, dan Gandrung Banyuwangi. Fungsi Iringan pada Tari Iringan pada tari memiliki fungsi sebagai berikut Sebagai iringan penyajian tari. Menambah semarak dan dinamisnya tari. Mengatur dan memberi tanda efektif gerak tari. Pengendali dan pemberi tanda perubahan bentuk gerak. Penuntun dan pemberi tanda awal dan akhir tari Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 128. Referensi Tim Kemdikbud. 2017. Seni Budaya IX. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Tim Kemdikbud. 2018. Seni Budaya XI. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
TariKreasi Baru Bali ; Tari Pagambuhan Sumambang Bali ; Tari Pagambuhan Putri Bali ; merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi; Tari Zapin Tembung, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat Kalimantan Barat; Tari Radap Rahayu; Tari Dayak Kalimantan Barat; 10
Tari Kreasi Baru – Seiring dengan berjalannya waktu, seni pun akan terus berkembang, sehingga memunculkan beberapa versi baru, salah satunya adalah seni tari. Berkembangnya seni tari, memunculkan genre baru yang bernama tari kreasi baru. Jenis tari ini pada dasarnya merupakan koreografi yang digunakan dan bertolak belakang dengan tari tradisional atau pengembangan dari tari dan pola yang telah ada sebelumnya. Secara singkatnya, tari kreasi baru dapat diartikan sebagai tarian pengembengan dari tari rakyat atau tari tradisional. Pada seni tari kreasi baru, para seniman dapat mengembangkan pola maupun koreografinya atau bahkan membuat variasi unik dan baru yang sesuai dari masa ke masa. Dengan adanya seni tari kreasi baru, maka tari tradisional pun bisa tetap eksis dan lestari meskipun mengalami beberapa perubahan. Ada banyak hal menarik yang dapat Grameds dapatkan ketika mempelajari seni tari kreasi baru, seperti apa perbedaannya dengan seni tradisional dan karakteristiknya. Untuk mengetahui lebih jelasnya, Grameds harus menyimak penjelasan tari kreasi baru dalam artikel ini hingga akhir! Pengertian Tari Kreasi BaruKarakteristik Tari Kreasi BaruPerbedaan Tari Kreasi Baru dengan Tari Tradisional1. Sifat Tarian2. Asal-usul Tarian3. Musik Pendukung4. Kostum PenariJenis-Jenis Tari Kreasi Baru dan Contohnya1. Tari Kreasi Baru Pola Tradisionala. Nguri dari NTBb. Tari Merakc. Tari Rara Ngigeld. Tari Kupu-Kupue. Tari Manipurenf. Tari Yapong2. Tari Kreasi Baru Tidak Berpola Tradisia. Hip-hop Danceb. Break Dancec. Ballroom Dance Tari kreasi baru merupakan salah satu bentuk dari seni tari yang berkembang di tengah masyarakat. Dalam seni tari ini, biasanya lebih fokus pada hal-hal yang berbeda dari aturan yang biasa ada dalam seni tari tradisional atau seni tari pada umumnya. Adanya inovasi dan kreasi baru dapat membuat koreografi atau pola dalam seni tari kreasi baru menjadi lebih modern, sehingga seni tari kreasi baru lebih mudah diterima masyarakat dan cenderung lebih populer, terutama di kalangan anak muda. Tari kreasi baru memiliki pola yang dikembangkan dan dikreasikan dari tari yang telah ada sebelumnya, baik itu dari tari tradisional, tari kontemporer maupun jenis tari yang lain. Tari kreasi baru juga sering disebut sebagai bentuk gerakan baru yang dirangkai dari dua perpaduan gerak tari di antaranya ialah tari klasik serta tari tradisional. Meskipun seni tari kreasi baru terbuat dari perpaduan antara gerak tari klasik dan tari tradisional, tetapi seni tari kreasi baru memiliki perbedaan pada pakem atau peraturan dan keharusan tertentu yang harus ada pada tari tradisional dan tari klasik. Seni tari kreasi baru juga bisa berasal dari daerah dan tentu saja akan dikemas dengan bentuk yang lebih baru dengan modifikasi tertentu. Rancangan dari gerakan yang ada dalam tari kreasi baru juga akan disesuaikan dengan penata tari tersebut. Meskipun bebas dimodifikasi, akan tetapi seni tari kreasi baru tetap menyesuaikan serta memelihara nilai artistik dan karakteristik lincah dari seni tari ini. Dalam sebuah pertunjukan tari kreasi baru, umumnya akan ditampilkan pada penampilan utama termasuk dalam tari pembuka non formal. Karakteristik Tari Kreasi Baru Setiap jenis tari selalu memiliki karakteristik atau ciri khasnya tersendiri yang membuat jenis tari tersebut berbeda dengan jenis tari lainnya. Hal ini juga berlaku untuk seni tari kreasi baru. Adanya karakteristik pada seni tari kreasi baru dapat menjadi pembeda dari jenis tari yang lain. Lalu, apa saja karakteristik atau ciri khas dari seni tari kreasi baru? Simak penjelasannya berikut ini. Seni tari kreasi baru lebih banyak mengutamakan gerak hasil dari eksplorasi sang seniman. Makna ataupun pesan yang ada pada tari kreasi baru adalah sebagai bentuk dan wujud ungkapan dari ekspresi pribadi senimannya. Seni tari kreasi baru dapat menunjukkan kebebasan kreativitas secara koreografi. Seni tari kreasi baru biasanya tidak menunjukkan identitas kultural. Gerakan-gerakan pada seni tari kreasi baru cenderung lebih luwes serta fleksibel berdasarkan pada rekaan dari para penarinya. Dibandingkan dengan seni tari tradisional atau seni tari klasik, waktu pertunjukan dari seni tari kreasi baru terbilang lebih singkat. Penari cenderung lebih leluasa dalam membuat rekaan serta gerakan sesuai dengan gaya yang diinginkan oleh para senimannya. Itulah beberapa karakteristik dari seni tari kreasi baru. Dengan mengetahui karakteristik dari seni tari kreasi baru, maka Grameds pun menjadi tahu pertunjukan seni tari macam apa yang Grameds saksikan! Perbedaan Tari Kreasi Baru dengan Tari Tradisional Istilah dari tari kreasi baru mungkin adalah istilah yang sering Grameds dengar. Meskipun begitu, ada beberapa yang mengira bahwa tari kreasi baru adalah tari tradisional yang telah dimodernisasi. Namun sebenarnya, tari tradisional dan tari kreasi baru merupakan dua jenis tari yang berbeda. Berikut beberapa perbedaan dari tari kreasi baru dan tari tradisional. 1. Sifat Tarian Perbedaan pertama dari tari tradisional dan tari kreasi baru adalah pada sifat tariannya. Tari tradisional umumnya memiliki sifat kedaerahan serta memberikan ciri yang sangat khas dari daerah tari tersebut berasal, sehingga tari tradisional dapat menunjukkan suatu daerah. Contohnya tari tradisional di Jawa yang umumnya identik dengan gerakan-gerakan tari yang lemah gemulai dan diiringi dengan musik yang sangat pelan. Akan tetapi, tari tradisional dari daerah Kalimantan atau Papua akan berbeda karena memiliki gerakan yang penuh semangat dengan tempo lebih cepat. Sementara itu, tari kreasi baru memiliki sifat lebih modern, kekinian. Tidak ada gerakan koreografi yang menampilkan secara khusus bahwa tarian tersebut berasal dari suatu daerah. Tari kreasi baru yang dikreasikan oleh seorang seniman asal Jawa, bisa saja memiliki koreografi yang lincah dan energik yang biasa ada pada tari tradisional daerah lain dan begitu pula sebaliknya. Artinya, seorang seniman memiliki kebebasan untuk memodifikasi atau membuat varian tari baru tanpa perlu memikirkan ciri khas dari daerah ia berasal. 2. Asal-usul Tarian Tari tradisional merupakan warisan leluhur dan diturunkan dari generasi ke generasi. Biasanya tari tradisional telah dipentaskan selama bertahun-tahun. Oleh sebab itu, tari tradisional memiliki aturan pakem yang tidak boleh diubah. Selain itu, tari tradisional umumnya memiliki latar belakang kisah di baliknya. Contohnya seperti seorang pangeran yang memimpikan penari dan lain sebagainya, sehingga mimpi sang pangeran tersebut kemudian diadaptasi menjadi sebuah tarian agar dapat menyampaikan kisah dari mimpi sang pangeran dan lainnya. Sementara itu, tari kreasi baru adalah sebuah sajian kreativitas dari koreografer masa kini. Oleh sebab itu, para seniman cenderung memilih gerakan yang modern dan menyesuaikan dengan tren. Begitu pula dengan latar belakang tariannya, akan disesuaikan dengan tren masa kini. 3. Musik Pendukung Lazimnya, tari tradisional menggunakan musik pengiring yang sesuai dengan tradisi di daerahnya. Contohnya tari tradisional khas Jawa biasa menggunakan iringan gamelan dan lainnya. Pada umumnya, setiap tari tradisional khas daerah tertentu akan turut menggunakan alat musik khas masing-masing mulai dari tifa hingga angklung. Hal ini tentu berbeda dengan tari kreasi baru, dikarenakan tari kreasi baru biasanya menggunakan iringan musik yang sangat beragam dan tentu saja disesuaikan dengan gerakan yang diciptakan oleh sang seniman. Genre musik pun akan disesuaikan dengan jenis tari kreasi baru tersebut. 4. Kostum Penari Selain menampilkan kekhasan gerak, alat musik hingga lagu, tari tradisional biasanya juga menampilkan pakaian adat sebagai kostum yang digunakan oleh para penarinya. Kostum penari berupa pakaian adat ini juga menjadi suatu hal pakem dalam tari tradisional. Namun, kostum yang digunakan oleh para penari tari kreasi baru tentu berbeda. Kostum tari kreasi baru lebih bebas dan tidak terikat pada kostum. Pakaian penari adalah hasil dari kreasi masing-masing pencipta penari yang telah disesuaikan dengan koreografi, pesan hingga alur tari yang berusaha disampaikan. Jenis-Jenis Tari Kreasi Baru dan Contohnya Tari kreasi baru memiliki dua jenis. Kedua dari tari kreasi baru ini dapat dibedakan berdasarkan penampilan dari para penarinya serta properti yang digunakan ketika menampilkan tarian kreasi modern. Berikut penjelasannya. 1. Tari Kreasi Baru Pola Tradisional Jenis pertama dari tari kreasi baru ialah pola tradisional. Pada jenis satu ini, koreografer akan melakukan beberapa perubahan pada konsep tarian yang yang sebelumnya sudah ada. Makna dan pesan yang disampaikan dalam tari tradisional sebelumnya tidak diubah, akan tetapi dibuat menjadi lebih kreatif sehingga sesuai dengan tren masa kini. Meskipun seniman melakukan beberapa pembaharuan, akan tetapi biasanya para seniman tari kreasi baru pola tradisional tetap mempertahankan penggunaan properti tradisional. Contoh dari tari kreasi baru tradisional adalah berikut ini. a. Nguri dari NTB Salah satu tari asal Nusa Tenggara Barat yang berasal serta berkembang ketika zaman kerajaan Sumbawa adalah tari Nguri. Menurut sejarahnya, tari Nguri sebenarnya ditampilkan untuk hiburan raja saja, akan tetapi saat ini tari Nguri dapat ditampilkan untuk menyambut tamu. Apabila dicermati lebih dalam, kelahiran dari tari kreasi asal Sumbawa satu ini termasuk tari kreasi baru yang paling tua di Indonesia. Tari ini telah tercipta sejak awal abad ke 20. Nguri telah menjadi sajian untuk para tamu penting yang datang ke NTB. b. Tari Merak Tari Merak merupakan salah satu tari kreasi baru tradisi yang cukup terkenal. Akan tetapi, banyak orang mengira bahwa tari ini adalah tarian khas tatar sunda. Namun sebenarnya, tari Merak tercipta dari tangan para pekerja seni di Jawa Barat. Tarian ini memang berasal dari Jawa Barat yang pada mulanya dikenalkan oleh seorang seniman Sunda bernama Raden Tjetjep Somantri. Jenis tari kreasi baru satu ini seperti namanya, memang terinspirasi dari burung merak serta perilakunya. Salah satu daya tarik dari tari Merak adalah pada kostumnya. Kostum dari tari Merak sangat khas karena menggambarkan seekor merak. Pada umumnya, kostum yang digunakan oleh penari Merak dibuat serupa seperti burung merak dengan bulu yang berwarna-warni. c. Tari Rara Ngigel Contoh tari kreasi baru selanjutnya adalah tari Rara Ngigel dari Yogyakarta. Tarian ini merupakan salah satu tari kreasi yang diciptakan oleh putri seniman kawakan yaitu Bagong Kusudiardjo. Tari ini bercerita tentang seorang gadis yang tumbuh sebagai seorang remaja. Dalam pergaulannya, gadis tersebut berkenalan dengan seorang laki-laki. Oleh karena itu, tari ini disajikan oleh sepasang penari laki-laki dan perempuan. d. Tari Kupu-Kupu Salah satu tari kreasi baru dari Bali adalah tari Kupu-kupu. Tarian ini sering ditampilkan pada event internasional. Sesuai dengan namanya, tari kupu-kupu merupakan visualisasi dari gerak seekor kupu-kupu. Kostum yang digunakan sangat modern dengan corak warna cukup mencolok. Para penari juga menggunakan properti untuk menggambarkan seekor kupu-kupu yang cantik. e. Tari Manipuren Dari pulau Jawa, ada tari kreasi baru bernama tari Manipuren yang mengadopsi tarian India. Nama tarian ini diambil dari salah satu daerah yang ada di India bagian Timur yaitu daerah Manipur. Pencipta dari tari Manipuren adalah S. Maridi yang memperhatikan gadis desa dari Manipur, tepatnya gadis yang ada di tepi Sungai Gangga. Hal tersebut kemudian menjadi inspirasi dan terciptalah tarian Manipuren, tari India dari pulau Jawa. f. Tari Yapong Bagi warga DKI Jakarta, tari Yapong tentunya sudah tidak asing lagi. Meskipun cukup populer, akan tetapi tidak banyak yang tahu bahwa tari Yapong sebenarnya adalah tari kreasi baru dari seorang seniman tari asal Indonesia bernama Bagong Kusudiardjo. Tari Yapong pertama kali dipentaskan pada tahun 1977 tepatnya ketika Jakarta sedang berulang tahun ke 450. Tarian ini memberikan makna cukup dalam yaitu dari kisah warga Jakarta yang sibuk akan tetapi penuh dengan budaya dan tradisi. 2. Tari Kreasi Baru Tidak Berpola Tradisi Jenis kedua dari tari kreasi baru adalah tari kreasi baru tidak berpola tradisional. Jenis tari kreasi baru yang kedua ini tidak memiliki unsur tradisi sama sekali pada gerakannya dan semua komponen di dalamnya berdasarkan kreasi dari sang koreografer. Selain itu, tarian kreasi baru ini tidak memberikan simbol dari daerah tertentu, bahkan cenderung lebih kekinian dengan pakaian serta musik yang sangat bebas. Meskipun terbilang cukup bebas, akan tetapi dalam pementasan setiap tari kreasi baru tidak berpola tradisi ini tetap harus memperhatikan etika serta budaya ketimuran yang ada di Indonesia, contohnya seperti tidak dipentaskan dengan mengenakan pakaian yang kurang sopan di depan umum. Berikut beberapa contoh dari tari kreasi baru tidak berpola tradisi. a. Hip-hop Dance Musik hip-hop atau tari hip-hop tentunya tidak asing lagi bagi anak-anak muda saat ini. Tari hip-hop dikreasikan dengan menggunakan musik genre hip-hop dan termasuk tari kreasi baru modern yang tidak terikat tradisi. Berkembang di Amerika, tari hip-hop banyak digandrungi oleh anak muda Indonesia. Tarian ini juga memadukan elemen rap, DJ serta breakdance. Paduan musik yang dinamis serta ragam gerak yang kreatif membuat hip-hop dance cukup bervariasi dari masa ke masa. b. Break Dance Jenis tari kreasi baru satu ini dapat dikatakan sebagai tarian jalanan dari anak-anak muda Afro-Amerika. Pada awal kemunculannya yaitu pada tahun 1970, breakdance disebut sebagai b-girling atau b-boying dan breaking. Tarian ini pertama berkembang di wilayah selatan New York. Gerakan dari breakdance umumnya sangat fleksibel dan mengikuti irama iringannya. Seperti halnya hip-hop dance, breakdance juga tidak ada unsur budaya yang mempengaruhi tarian ini. Semua unsur dari tari breakdance mengandalkan keahlian serta keterampilan musikalitas para penari dalam mengolah gerakan agar menjadi koreografi yang kreatif dan variatif. c. Ballroom Dance Jenis ballroom dance yang cukup populer adalah ballroom yang diiringi dengan musik Waltz, Tangi ataupun quickstep. Gerakan dasar dari ballroom dance cukup mudah, akan tetapi kreasi gerakannya membutuhkan kecermatan dan ketukan yang tepat. Demikianlah penjelasan mengenai tari kreasi baru dan perbedaannya dengan tari tradisional. Jika Grameds tertarik untuk mempelajari seni tari, maka Grameds bisa mencair informasinya dengan membaca buku. Sebagai SahabatTanpaBatas, menyediakan berbagai macam buku berkualitas dan original. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Khansa BACA JUGA 15 Contoh Tari Tunggal dan Unsur Utama dari Seni Tari Seni Tari Kontemporer Pengertian, Ciri, Tujuan, dan Contohnya Seni Tari Pengertian, Unsur-Unsur, Fungsi, dan Jenis Tari Kontemporer adalah Pengertian, Ciri-Ciri, Unsur 25 Nama Tarian Daerah dan Asalnya ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
TariKreasi baru yang diangkat dari pertunjukan Teater Betawi yaitu teater Blantek, dimana dalam memulai sebuah pertunjukan biasanya sebagai pembuka diawali dengan sebuah pertunjukan tari yang disebut Ronggeng Blantek. yaitu teater rakyat Betawi yang sangat digemari oleh masyarakat etnis Betawi sebab dapat digunakan untuk menyampaikan
Jakarta - Perkembangan tari di Indonesia semakin berkembang seiring berjalannya waktu, terutama pada tari kreasi. Tari kreasi ini juga sering disebut sebagai tari kreasi tari kreasi sendiri merujuk kepada kombinasi antara nilai tari tradisional dengan modern. Singkatnya, tari kreasi lebih kepada tari tradisional yang dikreasikan sedemikian rupa dengan gerakan-gerakan yang tak kalah menarik dan menjunjung nilai dari buku Pembelajaran Tari dalam Kurikulum PAUD, pembentukan tari kreasi ini sebagai salah satu langkah untuk melestarikan tari tradisional. Selain itu, tari kreasi juga mencegah tari tradisional agar tidak kreasi juga cenderung disukai oleh anak-anak karena gerakannya yang energik dan lincah. Selain itu, tari kreasi juga tidak terikat kepada standar tari yang pada tari kreasi dibentuk sesuai kreasi penata tari dengan tetap menyesuaikan dan memelihara nilai artistiknya dengan karakteristik lincah. Tari kreasi ini kerap ditampilkan pada penampilan utama sebagai tari pembuka yang bersifat non itu, tari kreasi juga memiliki ciri dan jenisnya tersendiri. Untuk lebih lengkapnya, simak beberapa penjelasan di bawah dari buku Seni Budaya dan Prakarya SD karya Dra. Lilin Candrawati S., tari kreasi memiliki beberapa ciri yang juga menjadi karakteristik tersendiri. Ciri ciri dari tari kreasi antara lain- Gerakannya tidak terlalu sulit dan mudah dihafal, sehingga banyak digemari oleh anak anak- Durasi waktunya cenderung lebih singkat ketimbang tari tradisional pada umumnya- Mengutamakan gerak eksplorasi- Makna atau pesan dari tarian sebagai ungkapan ekspresi pribadi- Tidak menunjukkan identitas kulturalJenis-jenis Tari KreasiSelain memiliki ciri, tari kreasi juga dapat digolongkan ke dalam dua jenis. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Arina Restian dalam bukunya dengan judul Koreografi Seni Tari Berkarakter Islami untuk Anak Sekolah Tari Kreasi Baru Berpola TradisiTari kreasi yang satu ini dilandasi oleh kaidah kaidah tari tradisi yang diambil dari khasnya tersebut. Baik itu dalam koreografi tariannya maupun pengambilan cerita yang menyangkut sentuhan itu, musik, rias dan busana, serta tat teknik pentasnya juga diambil dari tradisi tertentu. Meskipun ada pengembangan, namun tidak menghilangkan esensi Tari Kreasi Baru Tidak Berpolakan Tradisi Non TradisiTari kreasi ini koreografinya bersifat lebih atraktif dan tidak monoton. Selain itu tari ini juga memiliki karakteristik yang lebih menarik dan tersebut dapat dilihat dari rian dan busananya serta tata teknik pentasnya. Meskipun tidak menggunakan pola pola tradisi, namun bukan berarti tidak menggunakan unsur unsur tradisi sama ini biasa disebut sebagai tari modern. Secara bahasa modern berasal dari kata Latin "modo" yang memiliki arti baru itulah pengertian dari tari kreasi beserta ciri dan jenisnya. Semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat ya, detikers! Simak Video "Ganjar Jadi Dewan Kehormatan Paguyuban Seni Budaya Banten" [GambasVideo 20detik] lus/lus Namun kini orang tetap menyebutnya sebagai Tari Kreasi Baru. Tari karya Huriah Adam menjadi sebuah karya tari yang baru dalam tradisi karena kurun waktu tumbuh kembangnya yang lama. Di Jawa Barat, insan tari mengenal tokoh tari kreasi R. Tjetje Somantri yang hingga kini tariannya masih diminati masyarakat, dan masih dipertahankan oleh muridnya Tari kreasi adalah sebuah jenis tari yang dikembangkan dari jenis tarian yang sudah ada sebelumnya. Foto kreasi adalah salah satu bentuk seni tari yang berkembang di masyarakat. Tari ini berfokus pada hal-hal yang berbeda dari pakem seni tari yang kreasi sering disebut bertolak dari seni tari tradisional atau daerah. Oleh karena itu, banyak yang menyebut jenis tari ini sebagai tari dengan tari tradisional, tari kreasi tidak terikat dengan pakem, aturan, dan keharusan seperti tari tradisional. Akan tetapi, tari kreasi juga dapat berasal dari tari daerah yang dikemas menjadi lebih mengetahui lebih banyak mengenai seni tari kreasi, simak beberapa penjelasan mengenai jenis tarian tersebut di bawah Tari KreasiMenurut Anggia Eka dan Tuti Srihandayani dalam buku Mandiri Belajar Tematik SD/MI Kelas 4 Semester 1, tari kreasi adalah jenis tarian tradisional yang diinovasi dengan menyesuaikan gerakan, alat pengiring, atau properti yang digunakan dalam dan pengembangan dalam tari kreasi tersebut bertujuan agar terlihat modern serta dapat diterima oleh ini merupakan tari yang pola-polanya dikembangkan dan dikreasikan dari tari-tarian yang sudah ada, entah tari tradisional atau jenis tari kreasi juga sering disebut sebagai bentuk gerakan tari yang baru dirangkai dari dua perpaduan gerak tari tradisional dengan tari penjelasan di atas, tari kreasi adalah tarian yang sangat dipengaruhi oleh jenis tarian lain yang kemudian dikembangkan menggunakan kreativitas Tari KreasiDikutip dari buku Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya SD yang disusun oleh Dra. Lilin Candrawati S., tari kreasi memiliki sejumlah karakteristik atau ciri-ciri atau ciri-ciri tersebut menjadi hal yang membedakan jenis tari ini dengan jenis tari lainnya. Simak ciri-ciri tari kreasi di bawah iniLebih mengutamakan gerak hasil atau pesan dari tarian sebagai ungkapan ekspresi kebebasan kreativitas secara menunjukkan identitas Tari KreasiTari Kipas Pakarena adalah contoh dari jenis tari kreasi yang berpolakan tradisi. Foto KemdikbudTari kreasi dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan pola dari gerakan-gerakan yang Sem Cornelyoes Bangun, dkk dalam buku Seni Budaya Kelas untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI, berikut jenis-jenis dari tari kreasiTari kreasi tradisi, yaitu sebuah tarian kreasi yang dibentuk atau berlandaskan kaidah-kaidah pada tari tradisi, mulai dari koregorafinya, musik, tata busana dan rias, maupun tata teknik kreasi nontradisi, yaitu sebuah tarian kreasi yang dalam proses pembuatan dan pengembangannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi, baik dalam hal koreografi, musik, rias dan busana, maupun tata teknik Pembuatan Tari KreasiDalam pembuatan tari kreasi, ada beberapa prosedur atau langkah-langkah yang harus dilakukan. Berikut langkah-langkah atau prosedur pembuatan tari tahapan atau prosedur dalam pembuatan karya seni tari krrasi adalah eksplorasi, improvisasi, evaluasi, dan komposisi. Foto eksplorasi adalah tahapan pertama yang berkaitan dengan pencarian atau penjajakan gerak, untuk menghasilkan teknik ini membutuhkan kreativitas atau imajinasi untuk melakukan penafsiran gerak terhadap apa yang telah dilihat dan didengar kemudian menjadikannya sebagai suatu bentuk tahapan eksplorasi, tahapan selanjutnya adalah tahapan improvisasi. Tahapan improvisasi adalah tahapan kreatif yang untuk mengembangkan hasil yang didapatkan dari tahapan setiap teknik gerak yang dihasilkan pada tahapan eksplorasi/pencarian gerak, selanjutnya dikembangkan dari aspek tenaga, ruang, dan waktu sehingga menghasilkan teknik gerak yang sangat evaluasi adalah tahapan untuk menilai atau melakukan seleksi dari setiap teknik gerak yang telah dihasilkan pada tahapan kegiatan ini, proses menyeleksi dapat dilakukan dengan cara membuat teknik gerak yang tidak sesuai dan memilih teknik gerak yang sesuai dengan gagasannya. Hasil inilah yang akan digarap pada tahap komposisi akhir dalam pembentukan suatu karya seni tari adalah tahapan komposisi yang bertujuan untuk mencari gerak untuk selanjutnya membentuk tari dari gerak yang telah ini merupakan tahapan yang menggarap semua teknik gerakan tari menjadi suatu kesatuan yang utuh sehingga menjadi suatu karya seni itu tari kreasi tradisi?Apa itu tari kreasi nontradisi?Apa itu tahapan eksplorasi dalam tari kreasi? ASTALOGCOM - Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Seperti dilansir dari Wikipedia, definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni: Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk
Seni Tari di Indonesia sangatlah kaya. Keanekaragaman kesenian tari dari Sabang sampai Merauke menjadi identitas masing-masing daerah yang perlu dilestarikan oleh generasi mendatang. Berbagai tari tradisional dan modernistic seringkali dipentaskan dalam acara-acara tertentu, seperti upacara adat pernikahan, upacara penyambutan tamu kehormatan, dan sebagainya. Tarian tersebut dapat dilakukan secara tunggal, berpasangan, berkelompok atau kolosal. Seni tari terbentuk sebagai ungkapan jiwa manusia melalui ekspresi melalui gerakan ritmis dan estetis. Selain kesenian, dalam perkembangannya seni tari adalah juga menjadi bagian dari kebudayaan. Pengertian Seni Tari Pengertian Tari Oleh Para Ahli Sejarah Seni Tari di Indonesia a. Era Primitif b. Era Hindu Buddha c. Era Islam d. Era Penjajahan e. Era Setelah Kemerdekaan Unsur Seni Tari 1. Unsur Utama Kesenian Tari 2. Unsur Pendukung Kesenian Tari Konsep Seni Tari Gerak Dalam Tari Jenis Seni Tari Fungsi Seni Tari Kesenian Tari Daerah di Indonesia i. Tari Daerah Istimewa Aceh 2. Tari Daerah Bali iii. Tari Daerah Bengkulu 4. Tari DKI Jakarta 5. Tari Daerah Jambi vi. Tari Daerah Jawa Barat 7. Tari Daerah Jawa Tengah 8. Tari Daerah Jawa Timur 9. Tari Daerah Papua Pengertian Seni Tari Seni tari adalah suatu kesenian dengan media ungkap berupa gerakan. Berdasarkan kutipan dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang mempunyai media ungkap atau substansi gerak melalui gerakan manusia. Menuruti KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, seni tari adalah aliran seni mengenai gerakan badan tangan dan lainnya yang berirama dan biasanya diiringi bunyi-bunyian musik, gamelan, dan sebagainya. Tari adalah seni meski substansi dasarnya adalah gerak. Akan tetapi gerak yang dimaksud bukan gerakan realistis atau keseharian, melainkan gerakan-gerakan dalam wujud gerak ekspresif. Gerak ekspresif adalah gerak yang indah dan bisa mempengaruhi perasaan manusia. Keindahan gerakan tersebut merupakan gerakan distilir yang mengandung ritme tertentu. Penggunaan kata indah dalam dunia seni merupakan konotasi dari bagus. John Joseph Martin melalui The Modern Trip the light fantastic 1965 menjelaskan bahwa indah atau bagus adalah sesuatu yang memberikan kepuasan batin manusia. Gerakan indah tidak terbatas pada gerakan lembut dan halus, namun gerakan keras, kasar, kuat, aneh dan penuh tekanan juga bisa dikategorikan sebagai gerak yang indah. Pengertian Tari Oleh Para Ahli Ada beberapa pengertian yang digunakan untuk menjelaskan apa itu tari. Seorang ahli sejarah tari dan musik dari Jerman bernama Brusque Sachs dalam Earth History of The Trip the light fantastic toe 1933 menjelaskan bahwa tari adalah gerak yang ritmis. Sehingga elemen dari suatu tarian adalah gerak dan ritme atau irama. Pendapat lain dikemukakan oleh Hendrina Cornelia Hartong Corrie Hartong seorang ahli dari Belanda yang menerangkan bahwa tari adalah gerak-gerak yang diberi bentuk dan ritmis dari badan di dalam ruang. Sedangkan penulis Amerika bernama Walter Sorell mendefinisikan tari sebagai gerakan-gerakan tubuh dan anggota-anggotanya tersusun seemikian rupa sehingga berirama. Pengertian tentang tari diatas masih sepemikiran dengan Frederick Hawkins Erik Hawkins yang berprofesi sebagai penari dan koreografer tari modern Amerika. Ia menyatakan tari adalah adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imanjinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi gerakan yang simbolis dan mengungkapkan isi dari penciptanya. Kemudian menurut Suryodiningrat, ahli tari dari Jawa mengatakan tari merupakan gerakan-gerakan dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras bersama musik yang memiliki maksud tertentu. Sedangkan menurut Soedarsono, tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak-gerak ritmis yang indah. Selain pengertian-pengertian yang telah disampaikan, masih banyak pengertian lain oleh para ahli mengenai arti tari itu sendiri, antara lain Menurut Aristoteles – Tari adalah gerakan ritmis yang menghadirkan suatu karakter manusia saat mereka bertindak. Menurut John Weaver – Seni tari merupakan gerak-gerak teratur yang elegan dan dibentuk secara harmonis oleh sikap elok dan postur tubuh anggun. Menurut Yulianti Parani – Tari ialah gerakan ritmis yang muncul dari bagian atau seluruh tubuh yang dilakukan seseorang atau kelompok dengan ekspresi tertentu. Menurut Enoch Armadibrata – Tari mempunyai definisi sebagai gerakan tubuh yang tersusun dalam suatu ruang dengan landasan irama dan gerak. Menurut Atik Soepandi – Kesenian tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak-gerak ritmis dan melodi yang indah. Menurut Bagong Sudiro – Arti tari adalah suatu seni berupa sebuah gerakan ritmis yang menjadi alat ekspresi manusia. Menurut Suadarsa Pringgo Broto – Definisi seni tari merupakan suatu ketentuan bentuk-bentuk gerakan tubuh dan ruang. Menurut I Gede Ardika – Pengertian seni tari adalah suatu hal yang mampu menyelaraskan gerak tubuh dengan irama tertentu. Menurut Judith Mackrell – Tarian adalah gerakan tubuh yang ritmis dan beriringan dengan musik dan dilakukan dalam sebuah ruangan, serta bertujuan untuk mengekspresikan emosi atau ide, melepaskan energi atau untuk bersenang-senang. Menurut Hawkins – Tari ialah suatu ungkapan jiwa yang dijadikan bentuk suatu gerakan oleh imajinasi penciptanya. Sejarah Seni Tari di Indonesia Perkembangan kesenian tari mempunyai sejarah panjang dan terus menyesuaikan masa ke masa. Hal itu dapat kita lihat dari beragam tarian yang digunakan dalam acara-acara tertentu, seperti upacara adat, pernikahan dan penyambutan tamu. Berikut ini adalah sejarah perkembangan seni tari yang ada di Indonesia yang dibagi menjadi era primitif, era Hindu Buddha, era Islam, era penjajahan dan era setelah merdeka, yaitu a. Era Primitif Masa ini dimulai sebelum adanya kerajaan di Indonesia. Oleh masyarakat era tersebut tarian dipercaya sebagai sesuatu yang memiliki daya magis dan sakral. Gerakan-gerakan tari tercipta berdasarkan kepercayaan masyarakat. Beberapa contohnya adalah tari hujan, tari eksorsisme, tari kebangkitan dan sebagainya. Gerakan tarian pada masa ini diinspirasi oleh gerakan alam serta meniru gerakan makhluk hidup, misalnya hewan dan tumbuhan. Misalnya meniru gerakan binatang yang sedang diburu. Umumnya tarian pada masa primitif dilakukan secara berkelompak atau bersama-sama. b. Era Hindu Buddha Perkembangan kesenian tari di Republic of indonesia kemudian berlanjut pada era kerajaan Hindu Buddha. Gerakan tari pada masa ini dipengaruhi oleh unsur budaya para pedagang. Pada era Hindu Buddha, tarian mulai mempunyai standar dan patokan, serta memiliki literatur tentang seni tari. Salah satunya adalah iteratur atau panduan gerak tari yang dibuat oleh Bharata Muni dengan judul Natya Sastra yang membahas 64 jenis gerakan tangan mudra. c. Era Islam Setelah masa Hindu Buddha, sejarah tari di Republic of indonesia berlanjut ke masa penyebaran agama Islam pada tahun 1755 saat kerajaan Mataram Islam terbagi dua. Pada era ini tarian umumnya dilakukan pada saat hari raya. Pembagian kerajaan Mataram menjadi dua menjadikan seni tari sebagai salah satu wujud identitas mereka, sehingga tarian yang ditampilkan memiliki makna dan unsur khas dari masing-masing kerajaan. d. Era Penjajahan Kemunduruan kesenian tari di Republic of indonesia terjadi pasa masa penjajahan karena situasi sosial yang kacau. Namun seni tari tetap terpelihara dan diperagakan di istana kerajaan saat acara-acara penting berkaitan adat dan budaya. Pada masa ini juga tercipta tarian yang diilhami dari perjuangan rakyat melawan penjajahan, yaitu Tari Prawiroguni. Tarian ini adalah tari tradisional dari Jawa Tengah yang menceritakan kegagahan prajurit pada masa itu. Penari Prawiroguno menggunakan senjata dan tameng pelindung diri saat melakukan tarian. e. Era Setelah Kemerdekaan Setelah Indonesia merdeka, perkembangan seni tari mulai membaik. Tari-tarian sering dilakukan saat upacara adat dan keagamaan, serta menjadi hiburan masyarakat. Pada era ini tari berkembang untuk seluruh kalangan, termasuk anak-anak muda yang mulai mempelajari tari tradisional dan tari modern. Unsur Seni Tari Sesuai dengan pengertian seni tari, tarian memiliki unsur yang dapat dibagi menjadi dua, yaitu unsur utama dan unsur pendukung. Unsur utama terdiri dari 3 jenis, yakni wiraga raga, wirama irama, dan wirasa rasa. Sedangkan unsur pendukungnya antara lain ragam gerak, ragam iringan, rias dan kostum, dan pola lantai. ane. Unsur Utama Kesenian Tari Suatu gerakan dapat dikatakan sebagai tarian jika memenuhi 3 unsur utama. Apabila salah satu unsur utama tidak terpenuhi maka tidak dapat disebut sebagai tarian. Unsur utama tarian antara lain Wiraga raga – sebuah tarian harus memperlihatkan gerakan badan, baik posisi berdiri maupun duduk. Wirama irama – seni tari wajib memiliki unsur irama yang menyatukan gerakan badan dan pengiringnya, meliputi irama musik dan tempo tarian. Wirasa rasa – seni tari harus mampu menyampaikan perasaan melalui gerakan maupun ekspresi saat menari. 2. Unsur Pendukung Kesenian Tari Unsur pendukung tarian mempunyai fungsi sebagai pelengkap dan pemikat agar tarian nampak lebih menarik. Berbeda dengan unusr utama tari yang harus terpenuhi, unsur pendukung boleh tidak terpenuhi. Dengan adanya unusr pendukung dalam tarian maka pesona saat tarian dipentaskan dan dipertontonkan akan lebih indah. Berikut ini adalah unsur pendukung tarian, yaitu Ragam Gerak – sebuah tarian akan nampak indah jika seluruh anggota badan berkolaborasi. Tidak hanya tangan dan kaki, anggota tubuh lain dapat dikombinasikan, misalnya lirikan mata, raut dan ekpresi wajah yang menyesuaikan dengan makna tarian. Hal ini akan menciptakan daya tarik sehingga tarian lebih estetis. Ragam Iringan – Penambahan ritme atau irama berupa musik yang sesuai dengan jenis tari akan menciptakan paduan indah antara musik dan gerakan tubuh. Saat tarian diiringi oleh musik akan lebih indah jika ditambah dengan hentakan, tepukan dan teriakan dari penari. Rias dan Kostum – Dalam sebuah pertunjukkan tari, tata rias dan kostum menjadi bagian penting untuk menyampaikan makna dan rasa suatu tarian. Oleh sebab itu, tanpa riasan dan kostum maka tarian akan terasa hambar untuk ditonton. Pola Lantai atau Bloking – Tarian akan lebih berseni ketika ada pola lantai yang teratur. Penari tidak harus berdiri pada satu titik dan dapat menyesuaikan atau berpindah tempat. Konsep Seni Tari Berbagai jenis tarian memiliki konsep atau variasi yang terdiri dari ruang gerak, tenaga dan waktu yang berbeda-beda. Berikut ini adalah penjelasan konsep kesenian tari, yaitu Ruang Gerak – Gerakan dalam suatu tarian memerlukan ruang gerak yang menyesuaikan dengan jenis gerakan yang akan dilakukan. Ruang gerak dapat berupa ruang gerak semput dan ruang gerak luas. Penentuan ruang gerak dapat disesuaikan dengan jumlah penari, meliputi tunggal, berpasangan atau dilakukan dalam suatu kelompok. Tenaga – Dalam melakukan gerakan tarian dibutuhkan tenaga menyesuaikan bentuk dinamis, ritmis dan harmonis. Tanpa tenaga yang sempurna maka tidak mungkin tari dipentaskan dengan baik. Beberapa jenis tarian memerlukan tenaga dengan intensitas kuat, sedang dan lemah. Waktu – Dalam melakukan tarian terdapat estiamsi sesuai gerakan yang ditampilkan. Tari dapat dilakukan dengan cepat atau lambat yang kemudian disebut tempo. Dengan berpatokan pada tempo maka kesan dinamis dalam suatu tarian akan terlihat. Gerak Dalam Tari Untuk menghasilkan gerakan tarian yang indah, maka dibutuhkan proses pengolahan atau penggarapan. Pengolahan unsur keindahan tersebut dapat bersifat stilatif dan distortif yang dapat dijelaskan sebagai berikut Gerak Stilatif adalah gerak yang telak mengalami proses pengolahan menjadi lebih halus yang mengarah pada bentuk yang indah. Gerak Distortif adalah pengolahan gerak melalui proses perombakan dari gerakan asli dan merupakan salah satu proses stilasi. Dari hasil pengolahan gerakan melalui proses stilisasi dan distorsi maka lahirlah dua jenis gerakan tari, yaitu gerak murni pure movement dan gerak maknawi gestur. Gerak Murni adalah gerakan tari yang pengolahannya tidak mempertimbangkan suatu pengertian tertentu. Hal yang menjadi pertimbangan utama adalah keindahan gerakan. Gerak Maknawi adalah olah gerak tari yang mengungkapkan kandungan dengan maksud tertentu selain keindahannya. Gerak maknawi juga disebut gerak gestur yang bersifat peniruan imitatif dan mimitatif. Imitatif adalah gerak peniruan dari binatang dan alam, sedangkan mimitatif adalah gerak tiru dari gerakan manusia. Dalam gerakan tari ada beberapa contoh yang termasuk gerakan maknawi, yaitu trisig dan gedih yang merupakan stilasi atau distorsi dair gerakan berjalan dan berlari. Kemudian gerak sawang yang menjadi gambaran gerak melihat atau memandang, serta gerak lambean yaitu gerakan merias diri. Jenis Seni Tari Tarian dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan faktor tertentu, misalnya jumlah penari dan genre atau aliran tari. Berikut ini adalah jenis seni tari berdasarkan jumlah penari yang melakukan, yaitu Tari Tunggal atau Solo adalah tarian yang dibawakan oleh satu orang penari. Tari Berpasangan atau Duet adalah tarian yang dibawakan oleh dua orang penari secara berpasangan. Tari Berkelompok atau Grup adalah tarian yang dibawakan banyak orang dalam kelompok. Sedangkan jenis tari berdasarkan genre atau alirannya antara lain Tari Tradisional Tarian tradisional yaitu jenis seni tari yang diwariskan secara turun temurun sehingga menjadi budaya. Tarian ini mengandung nilai-nilai filosofis seperti kepercayaan, keagamaan, kepahalwanan dan sebagainya. Tari tradisional bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu tari rakyat atau daerah yang berkembang dikalangan masyarakat umum dan biasanya menajdi simbol kebahagiaan dan suka cita. Misalnya tarian untuk merayakan panen melimpah dan menjadi tradisi di musim berikutnya. Selain itu ada juga tari klasik atau tari keraton yang berkembang dikalangan bangsawan. Jenis tarian ini umumnya melarang masyarakat bisa menarikan tariannya dan terdapat aturan baku atau tertulis yang mengatur. Tari Kreasi Baru Jenis seni tari kreasi baru dikembangkan atau diciptakan oleh koreografer. Tarian ini berkembang sesuai dengan zaman dengan memodifikasi tarian tradisional sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat umum. Contohnya adalah tari rapai yang merupakan paduan gerak tari daerah Aceh dan Semenanjung Malaya, seperti tari seudati, tari saman dan tari zapin. Tari Kontemporer Jenis tarian kontemporer menggunakan gerakan simbolik, unik dan mengandung makna tertentu. Tarian ini lahir sebagai bentuk reaksi dari seni tari klasik yang telah mencapai titik akhir dalam perkembangan teknisnya. Tari kontemporer termasuk salah satu jenis tari modern sehingga minim unsur trafisi lama. Biasanya gaay tarian ini bernuansa unik menggunakan jenis musik modern. Fungsi Seni Tari Tarian memiliki beberapa fungsi sesuai dengan gerakan serta irama yang dilakukan. Berikut ini adalah beberapa fungsi seni tari, antara lain Sarana Keagamaan / Kepercayaan – Tarian telah alam digunakan dalam sarana keagamaan yang bersifat sakral dan mengajarkan makna kebaikan, misalnya beberapa jenis tari di Bali yang digunakan sebagai sarana komunikasi dengan dewa dan leluhur. Sarana Upacara Adat – Seni tari juga bisa digunakan sebagai sarana upacara adat untuk berbagai tujuan, seperti meminta hujan, meminta hasil panen, serta acara adat lain. Sarana Pergaulan – Tarian mengandung nilai sosiokultural bagi masyarakat. Hubungan sosial dapat terjalin saat tarian dilakukan dan dipentaskan. Manfaatnya adalah munculnya kerukunan dan persatuan antar manusia. Saranan Hiburan – Seni tari bermanfaat sebagai ajang hiburan, tontonan, serta pertunjukan. Berbagai jenis tarian adat dapat dinikmati bagi mereka pecinta seni dan masyarkat awam. Kesenian Tari Daerah di Indonesia Republic of indonesia adalah negara yang kaya akan isitiadat termasuk kesenian tariannya. Berikut ini adalah beberapa tarian daerah populer di Nusantara, antara lain 1. Tari Daerah Istimewa Aceh Aceh memiliki beberapa tarian adat, seperti Tari Seudati, jenis tarian yang berasal dan dipengaruhi budaya Arab dan latar belakang agama Islam. Gerakan tarian ini sanga dinamis dan penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan dan menjadi tarian paling populer dan digemari masyarakat Aceh. Tari Saman Meuseukat, jenis tarian dilakukan dengan duduk berjajar dan diiringi irama musin yang dinamis. Tarian ini penuh syair yang mengajarkan kabajikan sesuai ajaran agama Islam. 2. Tari Daerah Bali Bali memiliki beberapa tarian adat, seperti Tari Legong Bali, yaitu tarian berlatar belakang kisah cinta seorang Raja dari Lasem. Gerakan tarian ini dibawakan dengan sangat dinamis dan memikat hati. Tari Kecak, yaitu tarian berdasarkan cerita Ramayana yang mengisahkan bala tentara monyet Hanuman dan Sugriwa. Tari Pendet, yaitu tarian pemujaan yang banyak dilakukan di Pura atau tempat ibadah umat Hindu Bali. Tarian ini melambangkan penyambutan terhadap datangnya dewa ke dunia. Seiring perkembangan zaman, tarian ini juga digunakan untuk tarian selamat datang yang mengandung makna sakral dan religius. 3. Tari Daerah Bengkulu Bengkulu memiliki beberapa tarian adat, seperti Tari Andun adalah jenis tarian yang berasal dari Bengkulu Selatan untuk menyambut tamu kehormatan. Tari Bidadari Teminang Anak adalah tarian yang memiliki arti seorang bidadari yang tenga menimang anak. Tarian ini berasal dari Rejang Lebong. iv. Tari Djakarta Jakarta memiliki beberapa tarian adat, seperti Tari Topeng merupakan jenis tari tradisional yang berasal dari Betawi untung menyambut tamu istimewa. Gerakan seni tari ini sangat tegas dan dinamis. Tari Yopong merupakan tarian persembahan untuk menghormati kehadiran tamu negara. Suasana tarian ini dilakukan dalam rasa khidmad. 5. Tari Daerah Jambi Jambi memiliki beberapa tarian adat, seperti Tari Sekapur Siri, yaitu jenis tari pesembahan yang memiliki banyak persamaan dengan tarian rumpun melayu lainnya. Tari Selampir, yaitu termasuk tarian pergaulan muda-mudi dari daerah Jambi. half dozen. Tari Daerah Jawa Barat Jawa Barat memiliki beberapa tarian adat, seperti Tari Kuncaran merupakan tarian yang menggambarkan rasa dendam seorang raja karena cintanya telah ditolak. Tari Merak merupakan jenis tari yang mengisahkan kehidupan seekor burung merak yang indah dan menawan. Tarian ini dibawakan dengan gemulai dan mempesona sesuai gerakan burung merak. 7. Tari Daerah Jawa Tengah Jawa Tengah memiliki beberapa tarian adat, seperti Tari Serimpi, yakni sebuah tarian keraton yang memiliki unsur keagungan, kelembutan, serta menawan. Tari Blambangan Cakil, yakni seni tari yang menceritakan perjuangan Srikandaa saat melawan Buto Cakil. Tarian ini menjadi simbol penumpasan sifat angkara murka. 8. Tari Daerah Jawa Timur Jawa Timur memiliki beberapa tarian adat, seperti Reog Ponorogo adalah tarian yang dilakukan 6 sampai 8 orang lelaki dan vi sampai 8 orang wanita. Tarian ini diambil dari kisah Prabu Kelana Sewandana yang melakukan perjalanan mencari kekasihnya. Tari Remo adalah tarian yang biasanya dilakukan untuk menyambut pejabat atau tamu istimewa. 9. Tari Daerah Papua Papua memiliki beberapa tarian adat, seperti Tari Perang merupakan tarian dengan unsur jiwa kepahlawanan dan keberanian masyarakat suku-suku di Papua. Tari Musyoh merupakan tarian ritual untuk mengsir arwah orang yang meninggal akrena kecelakaan dan bertujuan agar arwah tersebut tenang di alam baka.
sybqj.
  • 0jt3wjfze8.pages.dev/233
  • 0jt3wjfze8.pages.dev/195
  • 0jt3wjfze8.pages.dev/510
  • 0jt3wjfze8.pages.dev/424
  • 0jt3wjfze8.pages.dev/224
  • 0jt3wjfze8.pages.dev/35
  • 0jt3wjfze8.pages.dev/458
  • 0jt3wjfze8.pages.dev/412
  • agar digemari masyarakat tari kreasi baru harus